Thursday, January 3, 2013

KONSTRUKSI KOLOM


1. Proses Marking
       Marking merupakan titik-titik ataupun garis yang digunakan sebagai acuan letak as kolom,  bekisting, shear wall, dll. Marking ini dibuat berdasarkan titik acuan yang telah ditentukan sebelumnya.
            Alat yang digunakan dalam proses marking antara lain:
a.    Theodolite
   Theodolite merupakan alat yang digunakan untuk menentukan titik as bangunan, ketegaklurusan bangunan, serta menentukan elevasi bangunan
 Gambar Theodolite

b.   Autoleveling
   Autoleveling merupakan alat yang digunakan untuk menentukan elevasi pelat dan lantai.
Gambar Autolevelling

c.    Unting-unting dan benang
` Unting-unting dan benang merupakan alat yang digunakan untuk mengecek ketegaklurusan bekisting/kolom.
Gambar  Unting-unting

2. Pembesian

     Proses pembesian kolom terdiri dari
·      Proses bar cutting dan bar bending
Proses bar cutting merupakan proses pemotongan baja tulangan sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Proses bar cutting ini dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut bar cutter
 
Gambar  Bar Cutter

Proses bar bending merupakan proses pembengkokan tulangan sesuai dengan ukuran diameter yang diinginkan. Proses bar bending ini digunakan untuk membuat sengkang.
 
Gambar  Bar Bender

·      Proses fabrikasi tulangan
Proses fabrikasi tulangan merupakan proses merakit tulangan yang telah dipotong dan dibengkokkan menjadi satu kesatuan tulangan kolom maupun tulangan balok. 
 
Gambar Proses fabrikasi tulangan kolom

·    Pemasangan rangka tulangan pada stek kolom dengan menggunakan tower crane dan bagian dari rangka kolom. Setelah tulangan selesai dipotong, dibengkokkan, serta dirakit sesuai perhitungan, maka langkah selanjutnya adalah pemasangan rangka tulangan pada stek kolom dengan menggunakan tower crane. Dalam hal ini, proyek U-Residence menggunakan 2 tower crane.
  Gambar Tower Crane


Gambar Pemasangan rangka tulangan pada stek kolom



Berikut ini adalah bagian dari rangka kolom : 
 
Gambar Bagian rangka kolom

3.  Pemasangan Sepatu Kolom
Sepatu kolom merupakan profil baja L yang menjadi pembatas bekisting. Sepatu kolom ini berfungsi sebagai acuan pemasangan bekisting kolom.
Gambar Sepatu kolom

4. Pemasangan Bekisting
     Setelah selesai pemasangan rangka kolom pada stek kolom, maka proses selanjutnya adalah pemasangan bekisting. Bekisting diangkat ke lokasi menggunakan tower crane. Setelah sampai di atas (tempat konstruksi), bekisting tersebut tidak langsung dipasang, melainkan dilumuri dulu dengan mould oil. Pelumuran ini bertujuan sebagai pelumas antara beton ready mix dengan bekisting supaya tidak menempel. Kemudian setelah beksiting dilumuri oleh mould oil, bekisting dipasang dan dikencangkan sesuai tempatnya yang sudah dibatasi oleh sepatu kolom. Kemudian dilakukan pengecekan posisi vertikal kolom menggunakan unting-unting. Setelah itu dilakukan pemasangan beton decking dan busa supaya beton ready mix tidak bocor. Setelah bekisting dipasang, maka dipasang juga push pull pada bekisting tersebut. Push pull ini berfungsi untuk menarik atau mendorong posisi bekisting supaya tegak lurus (diketahui menggunakan unting-unting dan theodolite)
 
Gambar Bekisting
Gambar Pelumuran mould oil

5.   Pengecoran
Setelah pemasangan bekisting, maka proses selanjutnya adalah pengecoran beton ready mix. Sebelum dilakukan pengecoran, dilakukan slump test dan pengambilan benda uji.
Sebelum dilakukan pengecoran, area kolom yang akan dicor dibersihkan dulu menggunakan air compressor.
Pengecoran kolom dilakukan menggunakan concrete bucket. concrete bucket yang berisi beton ready mix diangkat ke atas menggunakan tower crane. Pada saat pengangkatan/pemindahan concrete bucket ke atas,  concrete bucket ditutup/dikunci agar beton ready mix tidak tumpah.
Di lokasi pengecoran, tutup dari concrete bucket dibuka dan beton ready mix didituang ke dalam bekisting kolom menggunakan pipa tremi. 
 
Gambar concrete bucket


Tinggi jatuh penuangan beton ready mix disyaratkan sesuai dengan ketentuan yang telah ditentukan. Usahakan sedekat mungkin antara pipa tremi dengan permukaan beton lama. Hal ini dilakukan untuk menghindari agregat kasar terlepas dari adukan beton.

Kemudian, padatkan beton ready mix tersebut menggunakan vibrator. Hal ini bertujuan  untuk mengurangi rongga yang mungkin ada pada beton ready mix tersebut pada saat dituang, supaya kekuatannya dapat dipertahankan.
 
Gambar Vibrator

6. Kepala Kolom
Kepala kolom merupakan bagian atas kolom yang tidak langsung dicor karena masih akan digunakan untuk pengerjaan balok.
Gambar Kepala kolom
                                      (dari kiri ke kanan : kepala kolom sebelum pengecoran; Pemasangan bekisting                            kepala kolom; Kepala kolom setelah pengecoran)
 

No comments: