(*hanya renungan dan hanya mencoba bercermin pada diri sendiri)
Putaran roda kehidupan selalu menjadi bayang-bayang
manusia. Terkadang ia di atas, terkadang ia di bawah. Terkadang ia melaju
cepat, terkadang ia berhenti. Terkadang ia kotor kusam, terkadang ia bersih
rapi. Terkadang ia kempes, terkadang ia sempurna. Terkadang ia masuk lubang
yang dalam, terkadang ia melaju di jalan yang mulus....
Terkadang, kita harus berhenti sejenak untuk melihat jalan yang telah kita
lalui sebagai penasihat. Terkadang…, kita harus bergerak cepat untuk
mengejar waktu. Tidak selamanya jalan itu mulus. Tidak selamanya juga jalan
tersebut berlubang...
Ketika engkau sedang berada di atas; ketika tampaknya seluruh dunia
mendukungmu; ketika tampaknya semua impianmu terwujud; dan ketika keberuntungan
tampaknya selalu berpihak padamu; janganlah menjadi sombong, lupa diri, dan
meremehkan yang lainnya, sebab semuanya tidak kekal. Janganlah mengecewakan
Tuhanmu yang telah memberimu anugerah dengan kesombonganmu, dan janganlah
berpaling dari Tuhanmu. Janganlah mengecewakan keluarga, sahabat, dan teman-temanmu
yang telah ikut mendukungmu. Janganlah membalas kebaikan dan anugerah Tuhanmu
dengan air tuba dengan sikapmu. Ingatlah juga bahwa di atas
langit, masih ada langit, di bawah tanah, masih ada tanah...
"Jika diberi kesuksesan sedikit saja engkau sudah sombong, Bagaimana Tuhan akan mempercayakan kesuksesan yang lebih besar kepadamu??"
Oleh karena itu, janganlah meremehkan sesuatu, karena bisa
saja suatu saat seseorang maupun Tuhan tengah mengetes kita, kita malah
sibuk dengan diri sendiri, tidak menyadari hal tersebut, tidak menghargai hal
tersebut dan akhirnya malah mengecewakan mereka. Syukurilah apa yang telah
engkau terima dengan lebih banyak berdoa, berbuat baik dan memperhatikan orang
lain. Bukan malah dengan bersikap tidak baik, tidak menghargai orang lain, dan
menganggap yang lain itu tidak penting. Ketika engkau di atas, janganlah
terlalu banyak mengagungkan atas apa yang telah engkau miliki; atas apa saja
harta bendamu; atas apa saja jabatan yang telah kau terima; atas berapa banyak
rumah, tanah dan mobilmu; atas berapa banyak negara yang telah engkau kunjungi;
atas apa saja kelebihanmu; dan atas apa saja kesuksesan yang telah engkau raih.
Tanamkanlah ilmu padi dalam hidupmu, semakin padi berisi, semakin merunduklah
ia. Maka, dengan begitu, Tuhanpun akan bangga kepadamu, dan anugerah Tuhanpun
akan semakin bertambah untukmu.....
"Standar terbaik untuk mengukur keberhasilan Anda dalam kehidupan adalah dengan menghitung jumlah orang yang telah Anda buat bahagia." -Robert J. Lumsden-
"Ketika Tuhan hendak memberikan keberuntungan pada seseorang, pertama2 Dia akan memberi sedikit kemalangan dan melihat bagaimana orang tersebut menyikapinya"
"Ketika Tuhan hendak memberikan kemalangan pada seseorang, pertama2 Dia akan memberinya sedikit keberuntungan dan melihat apakah orang tersebut dapat menyikapinya dengan pantas" –unknown-
Dan ketika engkau melihat kekurangan dan hal yang tidak
engkau suka, pada keluargamu, pada sahabatmu, pada temanmu, pada tetanggamu,
pada gurumu, atau pada orang lain; janganlah engkau mencela terus menerus dan
menyalahkan mereka atas apa yang terjadi. Atas apa yang menjadi takdir
mereka. Atas apa yang sebenarnya mereka juga tidak ingin menerimanya. Atas apa
yang bahkan engkau sendiri tidak tahu solusinya. Atas apa yang bahkan engkau
sendiri tidak tahu betapa berat dan betapa susahnya proses itu dilaksanakan.
Atas apa yang bahkan mungkin dengan air mata darah dan hati tersayat mereka
jalani. Dan atas apa yang bahkan mungkin mereka lakukan demi kebaikan dirimu
dan demi keselamatan dirimu. Atau atas apa yang bahkan tidak kau ketahui sama
sekali alasannya. Janganlah mengutuk mereka. Janganlah menghina mereka.
Janganlah menyalahkan mereka terus menerus. Tegurlah jika mereka memang berbuat
salah, namun bukan dengan kata2 tajam, -“sebab kata2 tajam seperti paku yang
ditancapkan di kayu, walaupun paku tersebut sudah dicabut, tetap saja akan meninggalkan
bekas-unknown”.- Dukunglah mereka, bantulah mereka dan dampingilah mereka.
Janganlah engkau terus menerus membandingkan mereka dengan sesuatu yang
menurutmu selalu lebih baik dari mereka, selalu lebih bersinar dari mereka,
selalu lebih hebat dari mereka selalu lebih sempurna dari mereka. Janganlah
engkau malah mencibir mereka dan meninggalkan mereka. Ingatlah juga akan
kebaikan dan perhatian yang telah mereka berikan kepadamu. Ingatlah juga akan
perjuangan yang telah mereka lakukan untukmu yang mungkin dengan penuh airmata,
mereka melakukan hal tersebut. Kenanglah kebaikan mereka kepadamu. Kenanglah
saat-saat mereka menemanimu. Kenanglah saat-saat mereka membuatmu tersenyum.
Kenanglah saat-saat mereka membuatmu tertawa. Kenanglah saat-saat mereka
membuatmu menangis karena terharu…
"Lebih
baik menyalakan sebuah lilin daripada mengutuk kegelapan” –unknown-.
Bantu dan dukunglah keluarga, sahabat, serta teman-temanmu. Janganlah engkau
malah bersenang-senang di atas penderitaan mereka. Janganlah engkau membicarakan
hal2 mengenai mereka, mengenai keadaan mereka, mengenai kekurangan mereka yang
mereka tidak ingin diketahui oleh orang lain. Jagalah kepercayaan mereka
kepadamu. Janganlah mencampakkan, mengejek, dan mengasihani berlebihan
mereka saat mereka sedang kesulitan dan frustasi. Tapi, dukunglah mereka dengan
sepenuh hatimu. Hiburlah mereka dengan setulus jiwamu. Dengarkanlah apa yang
ingin mereka sampaikan dengan telinga hatimu. Mungkin, walau kita tidak dapat
memberikan solusi, setidaknya menjadi pendengar yang baik sudah sangat berarti
bagi mereka. Hargailah, cintailah, dan berusahalah membantu orang lain,
terhadap keluargamu, terhadap sahabatmu, terhadap temanmu, dan terhadap orang
lain....
"Jika kamu memiliki kepercayaan dari seseorang, Janganlah sampai hilang. Jika kamu memiliki hatinya, Janganlah pernah memanfaatkannya"
"Lebih baik menyalakan sebuah lilin daripada mengutuk kegelapan"
"Janganlah memikirkan apa yang dapat 'mereka' berikan kepadamu, tapi pikirkanlah apa yang bisa engkau berikan kepada 'mereka'"
Ketika engkau sedang berada di bawah, ketika tampaknya
seluruh dunia mengutuk dan mempersalahkan engkau; ketika tampaknya tidak ada
keberuntungan sedikitpun yang berpihak padamu; ketika tampaknya tidak ada jalan
sama sekali bagi dirimu untuk bangkit; ketika tampaknya seluruh dunia pergi
menjauhimu; ketika tampaknya semua yang engkau lakukan salah; ketika tidak ada
yang bahkan bisa menjadi sandaranmu atau hanya sekedar mendengarkanmu;
Janganlah putus asa dan patah semangat. Dunia belum berakhir hanya karena
pandangan orang lain tentangmu. Dunia belum berakhir hanya karena masalah yang
belum bisa engkau selesaikan. Tetaplah berjuang, melihat diri, dan berganti
jalan jika engkau memang bersalah. Mintalah pendapat orang yang lebih
berpengalaman, bacalah buku-buku motivasi untuk tersesat, dan tekunlah berdoa.
Ketika bahkan tidak ada yang bisa engkau percaya walau hanya sedikit,
percayalah pada Tuhan. Ia akan selalu menemanimu. Mungkin engkau tidak bisa
melihat dan mendengarNya, namun engkau akan dapat merasakan ketenanganNya...
“Janganlah mencari Tuhan karena anda membutuhkan jawaban. Carilah Tuhan karena anda tahu bahwa Dia lah jawaban yang anda butuhkan. “
“Tuhan tidak memberi kita ikan, namun memberi kita kail untuk
menangkap ikan”
Lihatlah keluar, bukan hanya engkau sendiri yang mengalami hidup susah dan
merasa hancur. Banyak orang lain yang merasakan hal yang sama. Sebagian besar orang
menyerah tanpa berusaha. Sebagian orang hanya merenung dan menyalahkan semua
hal yang terjadi dalam hidupnya. Dan hanya sebagian kecil dari mereka
tetap berjuang, melihat diri, melapangkan hati, dan mencari jalan yang benar
dari ketersesatan mereka, sehingga akhirnya mereka dapat bangkit dan berjalan
pada jalan yang mulus. Ingatlah akan orang yang engkau kasihi, yang telah berkorban
banyak dan sangat mengasihi dirimu. Janganlah mengecewakan mereka; janganlah
mengecewakan Tuhanmu dengan menjadi manusia gagal yang patah semangat.
Buktikanlah bahwa engkau bukanlah seseorang yang jatuh dan gagal oleh arus
kehidupan. Buktikanlah bahwa engkau dapat memperbaiki hidup dengan menjadi jauh
lebih baik dari sebelumnya....
Dan, ketika sesuatu yang sangat kecil yang sangat kita
harapkan tidak tercapai, janganlah mengeluh terus menerus dan menyalahkan
Tuhanmu. Ketika engkau dilahirkan cacat, ketika engkau dilahirkan di keluarga
miskin, ketika engkau dikecewakan, ketika engkau bahkan merasa tidak mempunyai
apa2, janganlah berputus asa, sebab Tuhanmu akan selalu ada untukmu. Berjuang
dan berusahalah. Sebab kebahagiaan bukan didapat dari harta benda; bukan
didapat dari paras wajah; bukan didapat dari jabatan; bukan didapat dari pujian
semua orang akan dirimu; bukan ketika engkau terlihat sempurna di hadapan orang
lain. Melainkan ketika engkau bersyukur tentang apa yang telah
kau terima; tentang siapa yang mengasihimu; tentang siapa yang engkau kasihi;
dan tentang apa yang telah kau miliki yang mungkin diinginkan banyak orang.
Ketika engkau bersyukur bahwa engkau hidup di dalam dunia ini; ketika engkau
bisa menghirup udara di dunia ini; ketika engkau dapat meraskan detak
jantungmu; ketika engkau bisa mengasihi orang lain; ketika engkau dikasihi
orang lain. itulah kebahagiaan…
"Hidup itu sangat menarik, karena pada akhirnya kepedihan-kepedihan terdalam Anda akan berujung menjadi kekuatan terbesar Anda" -Drew Barrymore-
"The happiest people in the world don't have the best of everything. They just make the best of everything they have"
"Orang yang paling bahagia di dunia ini adalah orang yang dapat mengembangkan rasa syukur yang hampir konstan dalam situasi apapun"
"Dan ketika beban hidup tampaknya
akan menjatuhkanmu, pasanglah senyuman di wajahmu dan berterima kasihlah pada
Tuhan karena engkau masih hidup dan ada di dunia ini. Hidup adalah anugerah,
syukurilah, jalanilah, nikmatilah dan
isilah hidup ini dengan sesuatu yg bermanfaat untuk umat manusia. Nikmatilah
dan beri yang terbaik di setiap detik dalam hidupmu, karena itu tidak akan
terulang lagi untuk waktumu selanjutnya"
Roda kehidupan yang terus bergulir. Peliharalah roda tersebut. Jangan sampai ia terlalu kempes; jangan sampai ia terlalu keras. Jagalah ia supaya engkau tetap bisa melewati jalanmu; jalan yang berlubang; jalan yang mulus; jalan yang licin; jalan yang menanjak; jalan yang menurun.. Rawatlah rodamu dan perhatikanlah jalanmu sebaik mungkin, karena mungkin, itu tidak akan terulang lagi untuk waktumu selanjutnya....
*Kardina Nawassa
No comments:
Post a Comment